Beranda » Pemerintah Jepang Siapkan Stimulus 73,6 triliun Yen Untuk Penanganan Corona

Pemerintah Jepang Siapkan Stimulus 73,6 triliun Yen Untuk Penanganan Corona

NIINDO.COM –  Pemerintah Jepang melalui rapat Kabinet Selasa (7/12) menyetujui paket ekonomi tambahan senilai 73,6 triliun yen ($ 707 miliar). Paket stimulus itu sudah termasuk dana swasta untuk membantu memastikan langkah pemulihan ekonomi Jepang yang dilanda virus corona.

Dikutip dari Kyodo News, paket tersebut mencakup perpanjangan program subsidi yang bertujuan untuk mempromosikan perjalanan domestik, memacu konsumsi belanja dan membantu perusahaan mempertahankan lapangan kerja. Selain itu juga upaya insentif untuk digitalisasi dan pengurangan karbon.

Perdana Menteri (PM) Jepang Yoshihide Suga mengatakan pemerintahnya memperkirakan langkah-langkah stimulus akan meningkatkan produk domestik bruto riil Jepang sebesar 3,6 persen. Hal ini diharapkan dapat membantu perekonomian Jepang untuk terus pulih dari kontraksi terburuk dalam catatan sejak 1955 pada kuartal April-Juni karena pandemi.

“Kami akan mempertahankan lapangan kerja, menjaga bisnis tetap berjalan, dan menghidupkan kembali ekonomi,” kata Suga pada pertemuan Dewan Kebijakan Ekonomi dan Fiskal pemerintah.

Baca juga : Luhut Minta Kapolda & Pangdam Bubarkan Kerumunan Massa Untuk Antisipasi Lonjakan Corona

Sementara itu lanjut Suga, untuk membantu mendanai stimulus pengeluaran fiskal sekitar 30,6 triliun yen, akan disimpan dalam anggaran tambahan ketiga untuk fiskal 2020 hingga Maret mendatang. Termasuk untuk anggaran awal fiskal 2021.

Paket tersebut adalah yang pertama disiapkan untuk melawan pandemi sejak Suga menjabat pada pertengahan September. Kebijakan ini dilakukan mengingat terjadinya peningkatan jumlah kasus virus Corona baru, pasien yang sakit parah, dan jumlah kematian harian dalam beberapa pekan terakhir.

jepang-kucurkan-rp9982-t-untuk-sembuhkan-ekonomi-dari-corona

Pemerintah Jepang Siapkan Stimulus 73,6 triliun Yen Untuk Penanganan Corona.sumber ©money.kompas.com.

Meski demikian dari catatan Pemerintah, ekonomi domestik pada periode Juli-September sebesar 22,9 persen dari triwulan sebelumnya. Angka itu naik dari angka awal 21,4 persen, dan perubahan haluan yang tajam setelah keadaan darurat terkait virus menyebabkannya menyusut 29,2 persen tahunan dalam periode April-Juni.

Dengan bantuan dari paket stimulus tersebut, diharapkan dapat mengembalikan ekonomi ke tingkat sebelum pandemi tahun fiskal depan. Namun demikian, beberapa ekonom memperingatkan pertumbuhan negatif dapat kembali di tengah kebangkitan infeksi virus baru-baru ini.

Stimulus terbaru ini mengikuti total 57,60 triliun yen yang dialokasikan dalam dua anggaran tambahan sebelumnya untuk tahun fiskal saat ini. Termasuk untuk meningkatkan kekhawatiran atas kesehatan fiskal Jepang, yang terburuk di antara negara-negara maju utama.

Disisi lain utang publik Jepang telah melebihi 1.100 triliun yen pada akhir tahun fiskal 2019. Utang ini lebih dari dua kali lipat produk domestik bruto, dan total anggaran untuk tahun fiskal 2020 telah membengkak menjadi lebih dari 160 triliun yen bahkan sebelum penyusunan anggaran tambahan ketiga.

Di antara langkah-langkah stimulus terbaru, kampanye subsidi pemerintah “Go To Travel” yang diluncurkan pada Juli akan berlanjut hingga Juni tahun depan, melampaui tanggal akhir semula akhir Januari. Program tersebut baru-baru ini dikritik karena memprioritaskan menghidupkan kembali ekonomi daripada mencegah penyebaran virus lebih lanjut.

Kedepan, Pemerintah akan memperpanjang langkah khusus hingga akhir Februari 2021, untuk meningkatkan bantuan keuangan kepada perusahaan yang terpaksa merumahkan karyawan karena kondisi bisnis yang memburuk di tengah pandemi.

Pemerintah juga akan meningkatkan subsidi untuk membantu pemerintah daerah, mengganti kerugian yang diderita restoran dan bar yang memenuhi permintaan untuk mempersingkat jam operasional mereka. Dukungan keuangan untuk institusi medis juga akan ditingkatkan untuk mengamankan lebih banyak tempat tidur bagi pasien Corona, termasuk dalam mempersiapkan pemberian vaksinasi Corona

Di antara langkah-langkah kebijakan untuk mendukung pertumbuhan ekonomi jangka panjang, 2 triliun yen akan dialokasikan untuk menyiapkan dana bagi perusahaan yang mengembangkan teknologi hijau. Seperti baterai generasi berikutnya, bahan bakar hidrogen, dan daur ulang karbon selama dekade berikutnya. Seperti diketahui, Jepang ingin mencapai netralitas karbon pada tahun 2050.

Pemerintah juga menyisihkan angaran sekitar 1 triliun yen untuk mempromosikan digitalisasi. Sementara itu, sekitar 5,6 triliun yen akan dibelanjakan sebagai bagian dari program lima tahun hingga fiskal 2025. Hal ini dimaksud untuk meningkatkan kesiapsiagaan dan ketahanan terhadap bencana alam.

Saat Shinzo Abe menjabat selaku Perdana Menteri, Pemerintah memberikan bantuan uang tunai 100.000 yen kepada semua 126 juta penduduk Jepang. (Andylala)

Baca juga :  Flu Burung Dikonfirmasi Di Hiroshima & Miyazaki, Ditengah Merebaknya Corona

Tonton juga :

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan.