NIINDO – Kamis (01/08/2024) menandai tujuh bulan sejak gempa besar melanda Semenanjung Noto di Prefektur Ishikawa, Jepang tengah. Jumlah korban tewas diperkirakan mencapai 339 karena jumlah kematian akibat penyebab pascabencana terus meningkat.
Sebanyak 299 orang dipastikan tewas di prefektur tersebut setelah gempa bermagnitudo 7,6 mengguncang semenanjung itu pada 1 Januari. Tiga orang masih hilang.
Kematian tersebut termasuk 70 orang yang meninggal setelah jatuh sakit karena penyebab pascabencana, di antaranya akibat kelelahan dan stres psikologis.
Baca juga : Dokter Bedah Jepang Minta Penelitian tentang Xenotransplantasi Dipercepat
Pihak otoritas diminta untuk mengakui 40 kematian lainnya sebagai akibat pascabencana. Jika kematian ini diakui, jumlah total korban tewas akan meningkat menjadi 339.
Jumlah orang yang masih tinggal di tempat pengungsian di Ishikawa mencapai 1.422 hingga Selasa (30/07/2024).
Dari jumlah tersebut, 705 pengungsi berada di fasilitas seperti hotel dan penginapan. Namun, pemerintah Prefektur Ishikawa mengatakan bahwa pada prinsipnya, para pengungsi tersebut hanya dapat tinggal di fasilitas itu hingga akhir Agustus.
Baca juga : Satelit Ambil Foto Jarak Dekat Sampah Antariksa yang Mengorbit Bumi
Pemerintah setempat mengatakan bahwa jika sejumlah orang tidak dapat meninggalkan tempat tersebut sesuai batas waktu karena alasan tertentu, pemerintah akan memutuskan tindakan yang harus dilakukan berdasarkan kasus per kasus.
Pemerintah Ishikawa memperkirakan bahwa 6.804 unit rumah sementara dibutuhkan untuk menampung para pengungsi, dan sekitar 90 persen di antaranya direncanakan akan rampung selambatnya akhir Agustus. Namun, beberapa di antaranya diperkirakan baru akan siap pada November.
Dikutip dari : NHK NEWS