NIINDO – Seorang dokter Jepang, yang bekerja di rumah sakit Amerika Serikat (AS) tempat dokter bedah mentransplantasikan organ babi ke pasien manusia awal tahun ini, mengatakan Jepang harus mempercepat penelitian tentang transplantasi yang melibatkan organ hewan.
Kawai Tatsuo adalah anggota tim bedah di Rumah Sakit Umum Massachusetts yang mentransplantasikan ginjal babi hasil rekayasa genetika ke pasien yang masih hidup pada Maret.
Organ tersebut direkayasa secara genetik untuk mencegah penolakan. Pasien tersebut berusia 62 tahun dan ia menderita penyakit ginjal. Ia meninggal dua bulan setelah operasi. Namun, pihak rumah sakit mengatakan tidak ada indikasi bahwa transplantasi tersebut menjadi penyebab kematian pasien itu.
Baca juga : Satelit Ambil Foto Jarak Dekat Sampah Antariksa yang Mengorbit Bumi
Kawai berbicara dalam konferensi pers yang diadakan di dekat Tokyo pada Selasa (30/07/2024). Ia mengatakan mendapat kesan bahwa ginjal babi sangat mirip dengan ginjal manusia karena pasien dapat mengeluarkan urine segera setelah transplantasi.
Kawai juga yakin xenotransplantasi memiliki potensi menjadi pengobatan medis umum.
Xenotransplantasi organ babi ke manusia menarik banyak perhatian karena kurangnya ketersediaan organ. Organ hewan belum pernah ditransplantasikan ke manusia di Jepang. Namun, penelitian tentang xenotransplantasi yang melibatkan transplantasi organ hewan ke manusia sedang dilakukan di negara ini.
Baca juga : Kerugian Operasional Bisnis Pos Jepang Meningkat
Kawai yakin dokter bedah di Jepang akan mampu melakukan transplantasi semacam itu dalam waktu dekat jika mereka bekerja sama dengan tim AS, yang dianggap sebagai pemimpin di bidang tersebut.
Kawai mengatakan bahwa xenotransplantasi merupakan prosedur penting di Jepang, yang transplantasi organ jarang dilakukan. Ia juga meminta masyarakat Jepang untuk mendukung penelitian tentang xenotransplantasi yang melibatkan transplantasi organ hewan ke manusia.
Dikutip dari : NHK NEWS