NIINDO.COM – Perusahaan Jepang meningkatkan gaji awal bagi karyawan muda. Bank of Japan (BoJ) alias Bank Sentral Jepang menyambut baik aksi tersebut karena bisa menaikan daya beli. Dai-Ichi Life Holdings dan Nomura Holdings telah mengumumkan rencana menaikkan gaji staf muda sebesar 16 persen.
Melansir Business Times, Jumat, 9 Februari 2024, Tokyo Electron meningkatkan gaji awal sebesar 40 persen. Asics berjanji untuk menaikkan gaji bagi lulusan perguruan tinggi sebesar 24 persen. Angka-angka tersebut jauh di atas rata-rata kenaikan gaji dan inflasi di Jepang.
Berita positif mengenai gaji muncul ketika negosiasi upah tahunan telah mencapai puncaknya. Jika momentum kenaikan upah terus berlanjut hingga tahun ini, BOJ diperkirakan akan mengakhiri rezim suku bunga negatif terakhir di dunia pada April, menurut mayoritas ekonom yang disurvei oleh Bloomberg pada Januari.
Kementerian Tenaga Kerja Jepang menuturkan generasi muda khususnya mendapat manfaat dari kekurangan tenaga kerja yang sangat akut pada kelompok usia mereka. Jumlah pekerja berusia antara 20 dan 24 tahun turun 36 persen dalam tiga dekade terakhir menjadi 4,5 juta pada tahun lalu.
Baca juga : Alasan Haru Ramai-ramai Lansia Jepang Kompak Jadi Kriminal
Dengan semakin bertambahnya usia penduduk nasional setiap tahunnya karena tingkat kelahiran yang sangat rendah, tekanan terhadap kenaikan gaji awal akan terus menjadi tren, sehingga membantu menaikkan tingkat upah di tahun-tahun mendatang.
Dalam perkiraan triwulanan bulan Januari, dewan kebijakan BOJ mengatakan dinamika pasar tenaga kerja akan terus memberikan tekanan pada upah.
“Kondisi pasar tenaga kerja diperkirakan akan semakin ketat, sebagian karena perlambatan laju peningkatan partisipasi angkatan kerja perempuan dan warga lanjut usia, dan tekanan kenaikan pada upah diperkirakan akan semakin meningkat,” tegas dia.
Angka bulanan menunjukkan ketidaksesuaian antara penawaran dan permintaan dengan 127 pekerjaan tersedia untuk setiap 100 pelamar di Desember.
Baca juga : Tahan Gempa, Ini Rahasia Kokohnya Bangunan di Distrik Akasaki Jepang
Perusahaan sangat memperhatikan rekrutmen baru
Pada 2023, sekitar 71 persen perusahaan yang terdaftar di TSE menaikkan gaji awal untuk semua latar belakang pendidikan, meningkat dari 41,8 persen yang diukur pada laporan awal tahun fiskal sebelumnya oleh The Institute of Labour Administration.
“Jumlah generasi muda tidak mencukupi, sehingga persaingan akan semakin ketat dan gaji awal akan terus meningkat,” kata Kepala Ekonom di Itochu Research Institute Atsushi Takeda. .
“Selain penurunan jumlah generasi muda, dalam kaitannya dengan persaingan global, akan semakin sulit mendapatkan pekerja seperti itu jika kita tidak menaikkan gaji awal,” jelas dia.
Baca juga : Pameran Pertama Seniman Ukiyo-e Abad ke-18 Dibuka di Museum di Chiba
Menurut Organisasi untuk Kerja Sama dan Pembangunan Ekonomi (OECD), karyawan muda di Jepang secara historis tidak banyak bicara dalam kehidupan kerja mereka, dengan ekspektasi loyalitas dan kerja lembur tersirat ketika mereka masuk meskipun tingkat upah relatif rendah menurut standar global. Tingkat upah di Jepang mengalami stagnasi selama dua dekade deflasi.
Demografi yang semakin buruk memberikan generasi baru kemampuan yang lebih besar untuk mengubah situasi. Survei di kalangan lulusan baru menunjukkan adanya peningkatan kecenderungan untuk berpindah perusahaan, dan tingkat upah menjadi salah satu pertimbangan utama.
Meskipun banyak perusahaan yang telah mengumumkan kenaikan upah cenderung merupakan perusahaan besar, tren ini juga terjadi di sektor lain, menurut UA Zensen, serikat pekerja yang mayoritas terdiri dari perusahaan kecil dan menengah.
Dikutip dari METROtvnews