NIIINDO – Sekelompok pakar yang melakukan survei di Semenanjung Noto, Jepang tengah, yang dilanda gempa dahsyat pada 1 Januari, menyerukan agar dilakukan persiapan untuk menghadapi bencana kompleks yang diakibatkan oleh gempa.
Perkumpulan Ahli Teknik Sipil Jepang mengadakan konferensi pers di Prefektur Ishikawa pada Selasa (06/02/2024), setelah mereka memeriksa kerusakan di kota Wajima dan Suzu selama dua hari yang dimulai pada Senin (05/02/2024).
Baca juga : Miss Jepang Berdarah Ukraina Mundur Usai Skandal Selingkuh
Kelompok itu mengatakan bahwa guncangan tersebut menyebabkan bangunan runtuh dan bencana lainnya, seperti tanah longsor, tsunami, likuefaksi, dan kebakaran. Bencana-bencana tersebut terjadi hampir bersamaan.
Profesor Imamura Fumihiko dari Universitas Tohoku, yang berpartisipasi dalam survei tersebut, mengatakan masyarakat Jepang, di mana pun mereka tinggal, harus siap menghadapi bencana kompleks seperti itu.
Imamura juga menyebutkan sebuah daerah di Suzu, lokasi tsunami menyebabkan banjir besar. Ia mengatakan, tsunami tidak sering terjadi di pesisir Laut Jepang. Namun, ia mengatakan warga di daerah itu segera dievakuasi.
Baca juga : Jepang Luncurkan Visa Digital Nomad Bulan Depan, Catat Syaratnya
Imamura mengatakan hal itu kemungkinan besar terjadi karena kesadaran yang tinggi akan bahaya yang ditimbulkan bencana dan ikatan kuat di masyarakat.
Profesor tersebut juga mengatakan bahwa upaya bantuan terhambat oleh jalan-jalan utama yang rusak parah. Ia menyerukan agar jalur transportasi darurat dibuat lebih tahan terhadap gempa.
Perkumpulan Ahli Teknik Sipil Jepang berencana untuk menguraikan dan mengeluarkan serangkaian proposal berdasarkan hasil surveinya.
Dikutip dari NHK WORLD JAPAN