NIINDO – Tujuh orang tewas akibat hujan deras di Prefektur Ishikawa, Jepang tengah, yang mengakibatkan sungai meluap dan tanah longsor di seluruh wilayah Noto. Sebagian orang yang tinggal di tempat penampungan sementara setelah gempa pada Hari Tahun Baru sekali lagi menghadapi upaya penyelamatan, kali ini dari banjir.
Banyak sungai di Semenanjung Noto telah meluap, menyebabkan banjir di lantai dasar beberapa rumah.
Seorang pria setempat berharap putrinya akan segera ditemukan. Anak perempuannya itu sedang berada sendirian di rumah saat bencana terjadi. Ia menuturkan, “Satu-satunya harapan saya adalah agar ia ditemukan, meskipun ia sudah meninggal. Saya ingin memeluknya.”
Baca juga : Enam Orang Tewas, Dua Hilang di Prefektur Ishikawa
Di Kota Futegawa, empat rumah tersapu banjir sungai, menyebabkan empat orang tidak dapat dihubungi. Sekitar 400 personel dari kepolisian, pemadam kebakaran, dan pasukan bela diri (SDF) tengah mencari mereka.
Yamamoto Yasushi, petugas kepolisian dari Prefektur Aichi, mengatakan, “Sulit untuk membawa alat berat karena beberapa jalan terputus atau menyempit. Kami sedang mencari korban selamat.”
Sepuluh orang berhasil diselamatkan di dekat terowongan Nakaya di Kota Wajima, yang dilanda tanah longsor. Dua orang kemudian dipastikan meninggal. Pekerjaan rekonstruksi sedang berlangsung di sana karena kerusakan akibat gempa pada Hari Tahun Baru.
Baca juga : Badan Cuaca Imbau Waspada Banjir dan Longsor
Seorang pekerja yang diselamatkan dari terowongan mengatakan, “Saya khawatir apakah saya harus menginap di sana semalam lagi. Saya tidak punya cara untuk menghubungi orang-orang.”
Prefektur Ishikawa mengatakan hingga Senin (23/09/2024) pukul 15 bahwa jumlah korban tewas meningkat menjadi tujuh orang dan dua orang hilang. Para pejabat juga mengumumkan nama-nama empat penduduk yang belum diketahui keberadaannya.
Dikutip dari : NHK NEWS