NIINDO- Ekspor Jepang untuk produk pertanian, perhutanan, dan perikanan serta bahan pangan lainnya tahun lalu mencapai rekor lebih dari 1,45 triliun yen atau sekitar 9,84 miliar dolar.
Kementerian Pertanian, Perhutanan, dan Perikanan mengatakan pada Selasa (30/01/2024) bahwa angka tersebut naik 2,9 persen dari tahun sebelumnya.
Berdasarkan negara dan wilayah, ekspor ke Korea Selatan melonjak sekitar 14 persen, diikuti oleh Hong Kong yang meningkat lebih dari 13 persen, dan Amerika Serikat yang meningkat lebih dari 6 persen.
Baca juga : 4 Film Animasi Tahun Lalu Jadi Film Terlaris di Jepang
Kementerian itu mengaitkan peningkatan tersebut dengan pulihnya permintaan di industri restoran, yang terpukul selama pandemi virus korona, serta melemahnya yen terhadap dolar.
Meski Cina tetap menjadi pasar luar negeri terbesar untuk produk-produk tersebut, ekspor ke negara itu anjlok lebih dari 14 persen, atau sekitar 276 juta dolar, dari 2022.
Pemerintah Cina menangguhkan impor produk kelautan Jepang pada Agustus tahun lalu untuk memprotes pelepasan air yang telah diolah dan diencerkan ke laut dari PLTN FukushimaDaiichi.
Sebelum melepaskan air yang telah diolah tersebut, operator PLTN mengencerkannya untuk mengurangi kadar radioaktif tritium menjadi sekitar sepertujuh dari tingkat panduan Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) untuk air minum.
Baca juga : TSK KeihinCo: Jembatan Bagi Pemuda Indonesia Menuju Jepang
Berdasarkan produk, ekspor kerang simping turun lebih dari 24 persen, atau sekitar 151 juta dolar, dibandingkan 2022. Cina sebelumnya merupakan importir utama kerang simping.
Pemerintah Jepang menargetkan untuk meningkatkan ekspor produk makanan menjadi 2 triliun yen, atau lebih dari 13,5 miliar dolar, selambatnya 2025.
Cina terus menangguhkan impor produk perikanan Jepang, maka dari itu pemerintah Jepang perlu mempertimbangkan cara untuk mendiversifikasi pasar luar negeri.
Dikutip dari NHK WORLD JAPAN