NIINDO – Masyarakat di Prefektur Ishikawa, Jepang tengah, masih berjuang untuk membangun kembali kehidupan mereka sembilan bulan setelah wilayah tersebut dilanda gempa dahsyat pada 1 Januari.
Gempa tersebut mengguncang Semenanjung Noto di pesisir Laut Jepang pada 1 Januari. Gempa itu tercatat memiliki intensitas maksimum 7 pada skala Jepang dari 0 hingga 7.
Bencana tersebut menewaskan 378 orang, termasuk mereka yang meninggal setelah jatuh sakit akibat penyebab pascabencana. Tiga orang lainnya masih hilang.
Baca juga : Larangan Minum Alkohol di Shibuya Mulai Berlaku Selasa
Jumlah total korban tewas akibat gempa itu diperkirakan meningkat menjadi 412 karena panel pakar mengadakan pertemuan di Ishikawa bulan lalu dan merekomendasikan agar 34 kematian lainnya diakui sebagai terkait gempa.
Keluarga dari sedikitnya 170 orang yang meninggal sejak gempa telah mengajukan permohonan pengakuan tersebut. Para pejabat di prefektur itu menghadapi tantangan tentang bagaimana mencegah kematian terkait gempa agar tidak makin meningkat.
Curah hujan terbanyak yang melanda wilayah tersebut bulan lalu telah memberikan pukulan ganda bagi banyak korban gempa yang sudah berada dalam situasi sulit. Mereka membutuhkan dukungan berkelanjutan guna membangun kembali mata pencaharian.
Dikutip dari : NHK NEWS