NIINDO – Budaya menyeruput mie ala orang Jepang populer sampai ditiru pada konten mukbang. Tetapi apakah kebiasaan ini cukup sopan untuk dilakukan saat makan?
Budaya, adat istiadat, dan berbagai aturan tak tertulis lainnya sulit untuk dipisahkan dari kehidupan manusia. Kebiasaan yang sudah mengakar pada budaya suatu komunitas bahkan sering diartikan memiliki maknanya tersendiri.
Misalnya seperti orang Asia yang menormalisasi makan dengan tangan. Di negara-negara lain juga ada budaya dan kebiasaan yang dinormalisasi walaupun berbeda dengan budaya di wilayah lain.
Di Jepang menyeruput mie menjadi budaya yang banyak dilakukan ketika makan. Ternyata di Jepang sekalipun budaya menyeruput mie dengan suara yang kencang masih menjadi pro dan kontra yang diperdebatkan.
Baca juga: TSMC Resmi Umumkan Akan Bangun Pabrik Kedua di Jepang
Budaya menyeruput asal Jepang dan beberapa negara Asia lain menuai banyak pro dan kontra.
Menurut Tokyo Treat cara yang benar untuk menikmati ramen pertama-tama dimulai dengan menyeruput kuahnya hingga memenuhi mulut. Setelah menelan kuah, baru disusul dengan mengangkat mie menggunakan sumpit dan menyuapkannya ke mulut.
Sebagian besar orang di Jepang akan memakan mie dengan cara menyeruputnya hingga mengeluarkan suara yang keras. Konon alasannya adalah untuk membuat mie dari ramen cepat dingin ketika masuk ke dalam mulut.
Pada proses menyeruput ramen, mie akan tertiup udara dengan cepat sehingga uap panasnya akan langsung keluar. Banyak yang mempercayai juga bahwa menyeruput mie dengan suara lantang akan membuat ramen tetap memiliki aroma yang sedap sampai masuk ke dalam mulut.
Kokoro Cares menyebut teknik menyeruput ramen juga menjadi cara untuk memberikan apresiasi kepada chef atau mereka yang memasak. Semakin besar suara yang dihasilkan dianggap semakin menikmati makanan yang disajikan.
Baca juga: Paus Orca Sempat Terperangkap Es di Lepas Pantai Hokkaido
Sebagian orang menganggapnya pujian, sementara sebagian lainnya menyebut hal itu tak sopan untuk dilakukan.
Tetapi Foodicles menyebut tidak semua negara akan menerima budaya menyeruput mie. Di Thailand menyeruput mie merupakan hal yang wajar tetapi sebaiknya tidak dilakukan dengan suara yang berisik.
Sementara di Korea Selatan sebagian orang menormalisasi dan sebagian lagi menolak. Berbeda dengan Singapura, Hongkong, dan Filipina yang menganggap kebudayaan ini termasuk perilaku tidak sopan saat makan.
Pada 2016 silam ada istilah yang dipopulerkan oleh anak muda di Jepang bernama nu-hara. Nu-hara berarti perilaku melecehkan mie dengan cara menyantapnya melalui menyeruput keras-keras.
Baca juga : Pemandu Lalu Lintas Udara Minta Staf Tambahan
Istilah tersebut berkembang setelah banyak orang Jepang menyadari bahwa suara menyeruput mie, terutama di ruang publik, dapat mengganggu wisatawan yang tidak menyantap mie dengan cara menyeruput.
Tetapi, uniknya, menurut survei dan pengamatan yang dilakukan para YouTuber yang melakukan mukbang dengan cara menyeruput mie dengan suara kencang justru memiliki banyak penonton.
Jadi, kamu tim seruput mie dengan kencang atau menikmatinya secara perlahan?
Dikutip dari Detik.com