NIINDO – Seorang pakar menemukan hubungan antara gempa yang melanda Semenanjung Noto pada 1 Januari dan tanah longsor yang terjadi pada Sabtu (21/09/2024) di Kota Wajima di semenanjung tersebut.
Bagian gunung di belakang rumah-rumah runtuh dan merobohkannya.
Takebayashi Hiroshi dari Institut Penelitian Pencegahan Bencana Universitas Kyoto menganalisis mekanisme tanah longsor dari data hujan dan gambar yang diambil sebelum dan sesudah hujan lebat.
Baca juga : Korban Tewas Akibat Hujan Lebat di Prefektur Ishikawa Mencapai 11 Orang
Ia mengatakan, “Jika endapan yang runtuh akibat gempa terkumpul di jurang, endapan tersebut dapat hanyut dan mengalir meskipun hanya terkena sedikit curah hujan. Oleh karena itu, masyarakat perlu mengungsi sedikit lebih awal.”
Takebayashi juga melakukan simulasi pergerakan endapan. Simulasi tersebut menunjukkan lumpur mengalir dengan kecepatan 7 meter per detik. Ini tidak terlalu cepat, tetapi karena rumah-rumah berada di dekatnya, hanya butuh 33 detik bagi lumpur untuk mencapai rumah-rumah tersebut. Takebayashi mengatakan terdapat tempat-tempat serupa lainnya di daerah yang dilanda gempa di Semenanjung Noto.
Dikutip dari : NHK NEWS