NIINDO – Inflasi di Tokyo melamban pada bulan Oktober karena subsidi menekan harga energi. Angka awal indeks harga konsumen turun di bawah 2 persen untuk pertama kalinya dalam lima bulan.
Kementerian Dalam Negeri Jepang mengatakan indeks tersebut sebesar 1,8 persen untuk 23 distrik di Tokyo. Angka tersebut turun 0,2 poin persen dari September. Angka tersebut tidak termasuk makanan segar.
Namun, harga makanan yang termasuk dalam indeks terus melonjak. Makanan yang tidak mudah rusak naik 3,8 persen dari tahun ke tahun. Kenaikan terutama terjadi pada beras sebesar 62,3 persen, yaitu yang tertinggi setidaknya sejak tahun 1971, saat pencatatan data dimulai.
Baca juga : “Tas Keberuntungan” Tahun Baru Jepang Targetkan Konsumen Hemat
Cokelat naik 21,7 persen dan biji kopi naik 16,6 persen.
Indeks harga konsumen Tokyo dianggap sebagai indikator utama inflasi nasional, yang akan dirilis pada tanggal 22 November.
Dikutip dari : NHK NEWS