“Lanjutan dari Part 1”
Mendinginkan Musim Panas dengan 100 Ton Salju
Selama musim dingin, Prefektur Akita tertutup salju, salah satu toko disana pada bulan November 2013 (musim dingin) melakukan penghematan salju sampai tiba musim panas untuk menghidupkan Air Conditioner (AC).
Caranya yaitu dengan memasukkan seratus ton salju ke dalam unit penyimpanan salju yang telah disiapkan. Dinding luar unit mengandung insulasi sehingga tidak ada biaya listrik untuk menjaga salju tetap dingin hingga musim panas tiba.
Di musim panas, air dingin dari salju yang meleleh beredar melalui alat penukar panas dan kemudian udara yang didinginkan digunakan untuk menghidupkan AC toko. Air dari salju yang meleleh yang sudah tidak bisa digunakan akan disemprotkan ke peralatan outdoor toko.

Luas lantai unit penyimpanan sekitar 33 meter persegi dan tinggi dari lantai ke langit-langit sekitar 3meter. Salju ditumpuk sepenuhnya ke langit-langit dengan menggunakan blower salju.(Photo courtesy of Lawson,Inc.)
Jendela berlapis ganda yang meningkatkan efisiensi pemanasan dan pendinginan juga memiliki “pipa panas” yang dipasang di dalamnya. Pipa tersebut mampu membuat air panas dengan menggunakan panas matahari di antara kedua panel. Air panas ini digunakan untuk pemanas lantai di loket yang digunakan oleh panitera toko, menghemat biaya listrik di musim dingin. Ada panel surya di atap dan sistem telah dipasang yang secara otomatis mengatur pemanasan dan pendinginan dengan bekerja bersamaan dengan sensor suhu di luar ruangan.

Pipa panas dipasang di dalam jendela berlapis ganda (Photo courtesy of Lawson,Inc.)
Bangunan ini dibangun menyambung bangunan toko utama. Dengan menggunakan teknologi tersebut diharapkan jumlah listrik yang digunakan setiap tahun lebih hemat hingga 50% .
Setelah efektivitas pendinginan musim panas telah diverifikasi, akan dipertimbangkan apakah akan memasang peralatan yang sama di toko lain.
Sumber : http://web-japan.org/trends/11_tech-life/tec140414.html