NIINDO.COM – Selasa (04/06/2024) menandai peringatan 35 tahun pemberantasan mematikan Cina terhadap pengunjuk rasa prodemokrasi di Lapangan Tiananmen, Beijing.
Pihak berwenang memperketat kontrol di bawah kepemimpinan Presiden Xi Jinping. Otoritas telah sepenuhnya menekan seruan dari keluarga yang berduka untuk mencari kebenaran tentang insiden tersebut.
Pada tanggal 4 Juni 1989, pasukan Cina menembaki mahasiswa dan lainnya yang berkumpul di dalam dan sekitar lapangan itu untuk menuntut demokrasi. Pemerintah Cina mengatakan 319 orang meninggal, tetapi sejumlah orang mengatakan angkanya jauh lebih tinggi.
Sekelompok kerabat korban yang disebut “Ibu-Ibu Tiananmen” pada bulan Mei mengunggah pernyataan yang ditandatangani oleh 114 orang di situs webnya.
BACA JUGA : Memorial di Tokyo untuk Korban Insiden Lapangan Tiananmen
Pesan tersebut meminta pemerintah untuk memublikasikan jumlah korban dan nama mereka, memberikan kompensasi kepada para korban dan keluarga mereka, serta meminta pertanggungjawaban hukum atas insiden tersebut.
Masyarakat Cina tidak dapat membaca pernyataan daring tersebut karena aksesnya dibatasi di negara itu.
Membahas insiden tersebut secara terbuka dianggap tabu di Cina. Pemerintah setempat menyatakan bahwa insiden tersebut adalah “kekacauan” dan pemerintah mengambil keputusan yang tepat.
Kelompok kerabat tersebut awalnya berencana menggelar acara peringatan 35 tahun di rumah salah satu anggotanya. Namun, mereka mengatakan harus membatalkan rencana itu karena pengawasan ketat dari pihak berwenang.
Dikutip dari NHK World Japan