Jepang memperkirakan jika pada tahun 2050 penduduk dunia akan bertambah sebanyak 2,5 milliar jiwa. Dengan bertambahnya penduduk, maka pemukiman dan lahan untuk pertanian akan semakin sempit serta imbasnya adalah akan terjadi kelangkaan bahan pangan. Di Jepang, tepatnya di kota Izu, Fukushima, terdapat tempat pertanian di mana tidak diperlukan tanah atau matahari. Salah satu perusahaan Jepang yang biasa membuat peralatan elektronik (semiconductors), Fujitsu, mulai melirik untuk membuat pertanian hidroponik.
Hidroponik sendiri merupakan cara menanam sayuran atau tumbuh-tumbuhan dengan cara memanfaatkan media air yang telah dicampur dengan nutrisi tanpa menggunakan tanah sama sekali. Hal tersebut dibantu dengan tambahan lampu khusus untuk proses fotosintesisnya. Kegiatan ini sudah dimulai tahun 2013 di saat permintaan untuk chip semakin sedikit, maka orang-orang kota Izu mengubah sebuah ruangan kecil yang tersedia untuk mendesain ruangan semiconductor menjadi kebun hidroponik.
Jepang sebagai negara dengan lahan yang “sempit” mulai memikirkan beberapa cara untuk mendukung pertaniannya, salah satunya yakni menggunakan sistem hidroponik, dan beberapa perusahaan-perusahaan lainnya di Jepang juga sudah serius untuk mengembangkan pertanian dengan sistem hidroponik.